Minggu, 24 Juni 2012

Bab 10 - Kewirausahaan dan Lingkungan Global


Kewirausahaan dan Lingkungan Global

    Kegiatan operasional perusahaan di Indonesia tidak dapat melepaskan diri dari kondisi dan perkembangan perekonomian global.

A. Berikut beberapa perubahan yang dipicu oleh perkembangan teknologi yaitu:

Produk baru yang dilempar oke pasar oleh pesaing.
Perekembangan teknologi dan informasi.
Perkembangan teknologi barangsubstitusi.
Berbagai penemuan baru.
Adaptasi teknologi yang siap pakai.
Strategi perkembangan teknologi nasional.
Biaya penelitiaan oleh perusahaan pesaing.
Siklus hidup produk.
Terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan produktivitas.
Berbagai ramalan perkembangan teknologi di masa depan.

Perubahan lingkungan bisnis akan terjadi setiap saat, umumnya berupa gerakan dari salah satu atau gabungan faktor-faktor lingkungan diluar perusahaan, baik pada skala nasional, global, maupun global. Sebagian dari dampak perubahan faktor lingkungan yang ditimbulkan terbukti telah mempengaruhi telah mempengaruhi datangnya berbagai peluang bisnis tetapi banyak pula kasus dari faktor eksternal ini yang menjadi kendala daklam berusaha. Kasus teknologi SMS yang hampir menghancurkan bisnis pos, namun juga memberi peluang bagi bisnis ritel kartu telepon yang berkembang di berbagai tempat.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh wirausahawan indonesia, baik yang bergerak dalam aktivitas lokal maupun global, adalah terjadinya berbagai perubahan yang dipicu oleh perkembangan tekhnologi yang mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Produk-produk baru yang dilempar kepasar oleh pesaing.
2. Perkembangan tekhnologi dan informasi
3. Perkembangan tekhnologi barang subtansi
4. Berbagai penemuan barang
5. Adaptasi teknologi siap pakai
6. Strategi perkembangan teknologi nasional
7. Biaya penelitian dan pengembangan ( research and development – R & D) oleh
perusahaan psaing atau perusahaan-perusahaan dalam satu industri
8. Siklus hidup produk (product life cycle)
9. Terobosan-terobosan yang dapat eningkatkan produktivitas yang lebih baik di bidang
input, pengolahan, dan pemasaran.
10. Berbagai ramalan pengembangan teknologi di masa depan.

Kewirausahaan sebagai Pemicu Perekonomian Negara.
Dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus memengaruhi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat, wirausahawan melakukan berbagai kegiatan sebagai berikut:

 1. Menciptakan Lapangan pekerjaan.
 2. Meningkatkan kualitas hidup
 3. Meningkatkan pemerataan pendapatan.
 4. Memanfaatkan dan memobilitasi sumber daya untuk meningkatkan produktivitas nasional.
 5. Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.

2. Kewirausahaan sebagai pemicu perekonomian negara.

A. Dalam upaya memicu pertumbuhan ekonomi, wirausaha melakukan berbagai kegiatan SBB:
• Meningkatkan lapangan pekerjaan.
• Meningkatkan kualitas hidup.
• Meningkatkan pemerataan pendapatan.
• Memanfaatkan Sumber Daya.
• Meningkatkan penerimaan pemerintah melalui pajak.

B. Berikut beberapa masalah yang dihadapi dalam menumbuhkembangkan kewirausahawan adalah:
  • Pembinaan UKM.
  • Pribumisasi usahawan yang gagal.
  • Usaha kecil yang umumnya gagal menjadi besar.

3. Kebersamaan, Etika, Tanggung jawab Sosial kewiraisahaan.

  • Kebersamaan adalah keselarasan hubungan dan komunikasi yang baik antara pihak pengusaha dengan pihak internal.
  • Tanggung jawab sosial adalah Kewajiban perusahaan untuk merumuskan kebijakn, mengambil keputusan yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

A.Kejujuran dan Kedermawanan.
B.Kebersamaan dan Etika Bisnis.
C.Asas Etika Bisnis yang ada.
D.Tanggung jawab sosial kewirausahaan.

Kebersamaan dan Etika Bisnis


Kebersamaan dan etika bisnis merupakan salah satu kunci pokok kberhasilan kewirausahaan. Manfaat kebersamaan yaitu kegiatan usaha akan mendapatkan dukungan dan keterlibatan dari berbagai pihak.

Apabila etika bisnis telah menjadi pedoman dalam berpikir dan bertindak di berbagai kegiatan usaha serta dapat diterapkan dengan benar maka akan mencerminkan kualitas dan citra perusahaan yang bersangkutan. Pengusaha dianggap memiliki kemampuan kewirausahaan yang handal apabila pengusaha tersebut mampu memanfaatkan, mencari, dan menciptakan peluang bisnis, serta menerapkan asas kebersamaan dan menjalankan etika bisnis secara total, sehingga menghasilkan :

a. Terciptanya moral karyawan perusahaan (baik pimpinan maupun staf) untuk selalu
berorientasi pada pencapaian target perusahaan yang menjadi komitmen bersama.

b. Terciptanya hbungan yang sehat dengan pihak-pihak eksternal oerusahaan yang
memberikan dukungan kepada realisasi peluang-peluang bisnis.

Asas Etika Bisnis yang Sehat

Penerapan asas etika bisnis yang sehat, terutama tercermin dalam perilaku perusahaan dalam memanfaatkan, mencari, dan meniptakan peluang bisnis yang selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik.

Sabtu, 16 Juni 2012

Bab 9 - Merancang Strategi Pemasaran


Pemasaran

Pemasaran tidak hanya mengenai penjualan , iklan , atau promosi saja .pem,asaran marupakan suatu proses yang utuh tentang kemampuan menawarkan barang dan jasa yang tepat , dengan harga ,waktu, dan lokasi yang tepat.pemasaran bertitik tolak pada kebutuhan dan keinginan pembeli.
Upaya pemasaran ditunjukan untuk memberikan kepuasan sehingga pembeli melakukan pembelian ulang dan merekomondasikan produk keorang lain.

Untuk mandapatkan hasil pemasaran yang sesuai , maka secara umum dapat dilakukan proses pemasaran sebagai berikut:
  1. Pengenalan pasar : pemasar mengetahui potensi pembeli dan mengetahui akan kebutuhan nya.
  2. Strategi pemasaran : merupakan kelanjutan dari pengenalan pasar , yang menyangkut strategi yang akan diterapkan dalam memasarkan barang dan jasa yang dapat diterima oleh pasar.
  3. Bauran pemasaran : marupakan alat yang akan digunakan dalam menjalankan strategi yang telah dipilih
  4. Evaluasi pemasaran : dilakukan untuk melihat keberhasilan usahausaha pemasaran yang telah dilakukan , perlukan dilakukan perbaikan-perbaikan usah-usaha koreksi.

Pengenalan pasar
Pengenaln pasar adalah upaya untuk mengetahui jumlah . karakteristk , dan sifat sebuah pasar .

  1. 1. mengelompokan pasar
hal terpenting dalam memasarkan barang atau jasa adalah mengetahui siapa pembeli dan apa yang mereka butuhkan , bukan membuat barang dan jasa terlebih dulu dan menunggu pembeli datang.
  1. 2. Masa peredaran barang atau jasa
Semua barang atau jasa yng ditawarkan pada konsumen memiliki siklus hidup masing-masing, apakah barang atau jasa yang dijual masih disukai oleh pembeli atau justru terjadi perubahan selera .
Tahap tersebut dimulai dari tahap perkenalan , tahap pertumbuhan , tahap kematangan , dan diakhiri dengan tahap penurunan .
Apabila mengetahui masa peredaran suatu barang atu jasa , maka kita akan:
  • Mempercepat dan memperlambat tahapan-tahapan
Bila kita menjual barang-barang yang relative pendek masa siklus hidupnya , maka biasanya barang tersebutakan cepat habis atau pembeli merasa bosan .
  • Mengetahui masa edar atau siklus hidup ynag dimiliki.
Bila kita memproduksi produk yang laris dipasaran , biasanya akan banyak yang meniru sehingga akan banyak jumlah pesaing yang muncul.
  •   Mengetahui layak atau tidaknya masuk dalam usah baru
Jika diketahui masa edar barang dan jasa , maka kita akan mengetahui layak atau tidaknya suatu bidang usaha.

  1. 3. analisi SWOT
analisis yang dikenal dengan sebuah analisis Strengths-Weaknesses-opportunities-threats-SWOT.
Adalah sangat penting untuk mengetahui posisi usaha yang dijalankan saat ini merupakan suatu proses diman kita menganalisis karakteristik usaha dan lingkungan yang dapat mempengaruhi usaha yang atau sedang kita jalankan

Menentukan strategi pemasaran

Setelah kita melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kemampuan dan menetapkan pasar mana yang kita tuju, maka selanjutnya kita perlu menyusun strategi pemasaran.
Strategi pemasaran adalah suatu cara yang digunakan untuk membantu kita membuat dan menjual barang dan jasa yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pasar target atau selera konsumen yang dituju.

Menembus pasar
Strategi menembus pasar untuk menjangkau sasaran pembeli yang belum tercapai
Upaya-upaya praktis yang dapat dilakukan antara lain:
  • Meningkatkan unit penjualan dengan cara menurunkan harga , membuat barang atau jasa yang lebih banyak, dan lain-lain.
  • Menambah lokasi atau staf penjualan agar dapat menjangkau jumlah pembeli yang lebih banyak .
  •   Meningkatkan periklanan agar lebih dikenal dengan baik .
  •   Menambah barang dan jasa dengan melakukan program cuci gudang untuk barang-barang yang hamper kadarluasa .
  • Melakukan promosi penjualan . sepeerti memberi hadiah –hadiah , diskon , voucer, dan sebagainya
  •   Meningkatkan pengenalan merek dengan melakukan publisitas , penelitian dan sejenisnya .
  • Meningkatkan promosi dan iklan melalui media dan cara yang sesuai dengan sasaran pembeli
  • Menurunkan harga dengan memberikan penawaran khusus atau diskon berdasarkan jumlah produk yang dibeli

Mengembangkan pasar


Starategi ini dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang lama .

Mengembangkan produk

Strategi ini mencakup perubahan barang dan jasa yang tetap menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi . strategi ii umumnya dilakukan untuk memperpanjang masa edar atau siklus hidup , bila mana kita mengetahui bahwa sasaran pembeli mulai bosan dan kita harus mengubah barang dan jasa yang ditawarkan tersebut

Melakukan Diversifikasi

Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih berhubungan dengan produk lama untuk ditaarkan kepada pasar yang baru juga .

Menetapkan Biaya Murah

Starategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasailkan barang atau jasa yang murah juga , namun bukan berarti menawarkannya dengan kualitas yang rendah .


Memfokuskan pada pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan layanan kepada para pembeli khususnya dengan pelayanana terbatas , dan pembeli dapat ditentukan dengan jelas , lebih efektif dan efisien dari pesaing.

Melakukan diferensiasi
Strategi ini berkonsentrasi pada penciptaan barang dan jasa baru yang dipandang sangat berbeda dengan yang lain .


Menentukan alat pemasaran
Alat pemasaran yang diperlukan yang dimaksud adalah bauran pemasaran ditambah distribusi , pelayanan dan kekuasaan

Jumat, 01 Juni 2012

Bab 8 - Mengelola Keuangan Usaha

Mengelola Keuangan Usaha

Pada dasarnya, setiap usaha pasti memerlukan modal. Modal usaha dapat berupa modal dana dan modal nondana berupa keahlian dan keterampilan. Ada istilah Cina yang mengatakan bahwa tidak ada untung tanpa ada modal. Dengan demikian, pastilah kita memerlukan modal dana untuk memulai usaha. Dalam bab ini akan dibahas berbagai permasalahan menyangkut permodalan. Hal yang harus kita ketahui adalah berapa kebutuhan modal usaha kita, dari mana sumber modal tersebut, dan bagaimana mengelola modal tersebut, memilih investasi yang benar, dan proses mencatatat dana, serta cara mengelola keuntungan yang kita peroleh.
Berikut adalah bahasan teori mengenai permasalahan dana tersebut:
1. Mengetahui Kebutuhan Modal Usaha
Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.
a.    Modal Investasi Awal
Modal investasi awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan serta peralatan seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor, dan barang-barang lain yang dipakai untuk jangka panjang.
b.    Modal Kerja
Modal kerja adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Modal kerja bisa dikeluarkan setiap bulan, atau setiap datang permintaan.
c.    Modal Operasional
Modal yang terakhir adalah modal operasional. Modal operasional adalah modalyang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan dari usaha kita. Contohnya, biaya gaji, telepon, listrik, dan air.

Berikut adalah contoh kebutuhan modal pada usaha Mama Donuts (Majalah Pebisnis, Mei 2007)
No.

Contoh Kebutuhan

jumlah Modal

1.

Total Modal Investasi Awal

12.800.000



Sewa Lahan

300.000



Peralatan dan Counter

13.500.000

2.

Total Modal Kerja

2.462.500



Tepung

312.500



Mentega dan Telur

875.000



Minyak Goreng

1.125.000



Gula Halus

150.000

3.

Total Modal Operasional

900.000



Gaji karyawan

600.000



Telepon dan listrik

300.000

4.

Total Kebutuhan Modal

16.162.500


Kita harus berhati-hati dalam menghitung kebutuhan modal ini. Apabila kekurangan, akan sulit untuk memperoleh tambahan modal dalam jangka pendek. Sedang apabila modal berlebih, maka akan mubazir dan menyebabkan beban bunga yang sebenarnya tidak perlu.
2. Mengetahui Sumber Permodalan
Untuk memulai suatu usaha, pada dasarnya sumber permodalan dapat diperoleh melalui:
a.    Modal Sendiri
Sumber modal sendiri merupakan cara yang paling mudah. Kebutuhan modal dibiayai sendiri. Sumber pembiayaan sendiri dapat diperoleh dari tabungan, dana cadangan, atau mempergunakan aset yang tidak produktif.
b.  Pinjaman Bank
Apabila modal sendiri ternyata tidak mencukupi, maka kita dapat memenuhi kebutuhan modal dengan melakukan pinjaman atau mengajukan kredit pada bank. Pada dasarnya, ada tiga jenis kredit perbankan, yaitu:
1). Kredit usaha, yaitu kredit yang ditujukan untuk membiayai usaha yang produktif. Kredit usaha ini pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, seperti usaha perdagangan, usaha industri rumah tangga, usaha jasa konsultasi, dan lain-lain.
2). Kredit konsumsi, yaitu kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya konsumtif, misalnya untuk membeli rumah atau kendaraan pribadi.
3). Kredit serba guna, yaitu kredit yang bisa digunakan untuk tujuan konsumsi maupun usaha. Salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan adalah kredit tanpa agunan.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
Sumber gambar :gustav-econimics.blogspot.com

BAB 8 - Proses Pengelolaan Keuangan

Proses Pengelolaan Keuangan

Setelah merencanakan usaha dan memperoleh modal untuk usaha, maka selanjutnya adalah mengelola keuangan selama proses usaha berjalan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tata kelola keuangan.
a.            Kita harus memisahkan antara uang perusahaan dan uang pribadi. Jangan pernah mencampurkan antara uang perusahaan dan uang pribadi.
b.            Kita harus memastikan sistem pencatatan yang rapi dan teratur sesuai dengan kaidah akuntansi, walaupun akuntansi sederhana. Setiap transaksi dicatat dalam jurnal harian, buku besar, laporan laba rugi, dan neraca.
c.            Melakukan manajemen kas. Manajemen kas diperlukan untuk mengoptimalkan aset guna memastikan bahwa semua tagihan akan dapat dibayar dengan baik, menghindari saldo kas yang terlalu besar dan tidak perlu, serta memanfaatkan setiap nilai uang untuk menambah keuntungan. Ada beberapa hal yang penting dalam manajemen kas, yaitu:
1.) Menentukan saldo kas minimum yang memadai.
2.) Memperkirakan penjualan.
3.) Memperkirakan penerimaan kas.
4.) Memperkirakan pengeluaran kas.
5.) Menentukan saldo kas akhir bulan.
d.            Melakukan evaluasi setiap bulan terkait dengan keuangan, yaitu realisasi produksi dan penerimaan, realisasi biaya, serta realisasi persediaan, jumlah piutang dan utang, dan kondisi kas.

Pelaporan Keuangan
Neraca Konsolidasi per Desember 2006 (dalam ribuan rupiah)
ASET



KEWAJIBAN



Aset Lancar



Kewajiban Jangka Pendek



Kas

50.000

Utang Usaha

150.500

Piutang Usaha

172.500

Utang Bank

80.900

Persediaan

400.000

Upah dan Gaji Belum Dibayar

38.000

Beban Dibayar di Muka

9.000

Utang Bunga

43.000

Total Aset Lancar

631.500

Utang Pajak

50.200

Aset Tetap



Total Kewajiban Jangka Pendek

362.600

Bangunan

59.200

Kewajiban Jangka Panjang



Peralatan

67.500

Utang Bank Jangka Panjang

200.000

Mebel dan ALat Kantor

22.000

Total Kewajiban Jangka Panjang

200.000

Dikurangi Depresiasi

14.870





Total Aset Tetap

133.830

TOTAL KEWAJIBAN

562.600



MODAL
202.730
TOTAL ASET

765.330

TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL

765.330








Untuk dapat membuat neraca dengan baik, Anda dapat belajar akuntansi atau menggunakan bantuan alat komputer seperi Zahir Accounting.
Dari tabel laporan laba rugi di bawah dapat kita ketahui bahwa laba kotor adalah selisih dari total penjualan bersih (seluruh penjualan dikurangi diskon dan lain-lain) dengan harga pokok penjualan, sedangkan harga pokok penjualan merupakan pengurangan barang siap dijual (persediaan awal ditambah dengan pembelian dalam tahun tersebut) dengan persediaan akhir barang.
Laba bersih didapatkan melalui pengurangan laba kotor dengan seluruh beban, baik beban operasi, beban umum, dan beban lain-lain. Nilai laba ini menunjukkan keantungan yang diperoleh perusahaan dalam satu tahun operasi.

LAPORAN LABA RUGI TAHUN

2006 (dalam ribuan rupiah)



Penjuatan bersih



1.980.500

Harga Pokok Penjualan





Persediaan Awal

820.000



Pembelian

940.500



Barang Slap Dijual

1.760.500



Persediaan Akhir Barang

(460.500)



Harga Pokok Penjuatan



(1.300.000)

Laba Kotor



680.500

Beban Operasf





Pemasaran

140.700



Asuransi

45.000



Penyusutan

27.700



Gaji Karyawan

225.300



Kesejahteraan

6.500



Jumlah Beban Operasi

        (445.200)



Beban Umum





Telepon

2.000



Pos

1.500



Pajak Gaji

27.000



Utilitas

5.000



Jumtah Biaya Umum

(35.500)



Beban Lain





Beban Bunga

40.900



Beban Lingkungan

2.500



Jumtah Beban Lain

(43.400)



Beban Total



(524.100)

Laba Bersih

156.400



Apa yang kita peroleh dari laporan laba rugi dan neraca? Kita dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis tahun depan.
1.  1. Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih.
Penjualan bersih = laba bersih/margin laba bersih
Margin laba bersih = laba bersih/penjualan bersih
Dari laporan laba rugi diketahui laba bersih 156.400, penjualan bersih 1.980.500, sehingga margin laba bersih = 156.400/1.980.500 = 0,08. Oleh sebab itu, apabila perusahaan menginginkan keuntungan meningkat 20%, maka berapa target penjualan bersih tahun depan?
Penjualan bersih = (1,2 x 156.400)70,08 = 2.376.600
Jadi kenaikan keuntungan 20% menyebabkan target penjualan meningkat dari 1.980.500 menjadi 2.376.600. Apabila dalam satu tahun ada 300 hari kerja, maka kita dapat menentukan target penjualan per hari, yaitu 2.376.600/300 = 7,922.
2.   2. Rasio likuiditas, merupakan rasio yang menunjukkan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban dalam jangka pendek yang jatuh tempo.
Rasio likuiditas            = Aset lancar/Kewajiban jangka pendek
= 631.500/362.600=1,74
Rasio tersebut menunjukkan bahwa tersedia 1,74 rupiah untuk membayar setiap 1 rupiah kewajiban jangka pendek. Ini menunjukkan bahwa dalam jangka pendek kita dapat membayar utang. Namun demikian standar yang baik untuk perusahaan kecil adalah 2, yaitu setiap 1 rupiah utang disediakan 2 rupiah aset lancar sehingga tidak menganggu arus kas.
3.    3. Rasio penjualan bersih atas aset total. merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan terkait aset yang dimilikinya.
Rasio perputaran aset total (RPAT)   = penjualan bersih/aset bersih RPAT
= 1.980.500/765.330 = 2,59
Rasio ini menunjukkan bahwa setiap aset tetap berputar 2,59 kali dalam penjualan bersih. Semakin tinggi tentu semakin baik, dan nilai ini lebih baik dibandingkan dengan industri sejenis untuk melihat efektivitas aset perusahaan.
4.   4. Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada di perusahaan.
Rasio laba bersih        = laba bersih/modal
= 156.400/202.730 = 0,77
Rasio ini menunjukkan bahwa setiap modal 1 rupiah dapat menghasilkan keuntungan 0,77 rupiah atau 77%. Nilai ini dapat dibandingkan dengan suku bunga perbankan. Apabila lebih tinggi, berarti modal kita produktif. Nilai 77% tentu lebih tinggi dibandingkan suku bunga pinjaman sekarang yang berkisar antara 12% hingga 15%, sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini menghasilkan tingkat keuntungan yang sangat baik.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
Sumber gambar :chicmagz.com