Sabtu, 12 Mei 2012

Bab 7 - Kaidah Perencanaan Usaha

Kaidah Perencanaan Usaha



Dari hasil analisis SWOT (kekuatan,kelemahan,peluang dan tantangan)
bisa dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha.dengan perencanaan yang baik dan detail juga akan membuat kita lebih baik dalam menghadapi sebuah resiko,karena segala sisi dari usaha telah diperhitungkan dengan baik.Perencanaan yang baik akan mendorong rasa percaya diri yang tinggi dan rasa optimis untuk sukses dari usaha yang dikelolanya. Usaha yang sudah direncanakan dengan baik pun kadang kala memahami kegagalan. Dengan perencanaan yang lebih baik,kita dapat menjawab semua pertanyaan yang mungkin timbul dimasa mendatang. Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan dan cobalah untuk berfikir dengan SMART,yaitu:

1. Spesifik,
mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda.
2. Measurable,
Perencanaan yang dibuat harus terukur.
3. Achievable,
Perenxcanaan yang dibuat harus dicapai.
4. Reasonable,
Perencanaan harus memenuhi persyaratan factual dan realistis.
5. Timely ,
perencananan harus tercapai dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

Sumber gambar :http://ygraph.com/chart/1405

Bab 7 - Penentuan Lokasi dan Fasilitas Pendukung (Layout)

Penentuan Lokasi Dan Fasilitas Pendukung (Layout)


Lokasi sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha.Untuk memilih suatu usaha harus dipertimbangkan sesuai keperluannya,yaitu antara lain:
1. Lokasi kantor
2. Lokasi pabrik
3. Lokasi gudang
4. Lokasi cabang

Pemilihan lokasi memerlukan kemampuan seni yang tinggi.Beberapa pertimbangan yang harusdi perhatikan dalam penentuan lokasi:
1. Dekat dengan pasar atau pelanggan
2. Dekat dengan sarana transportasi
3. Pasokan tenaga kerja terjamin ketersediaan nya
4. Listrik,air dan prasarana lainny
5. Dekat dengan lembaga keuangan
6. Dekat dengan industry kawasan pendukung
7. Dekat dengan pusat pemerintahan
8. Lokasi dapat dikembangkan
9. Hukum yang berlaku dilingkungan tersebut,dll.
Tata letak fasilitas dapat menentukan sejumlah frekuensi baik dalam produk maupun operasi.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

Sumber gambar :strategisanz.com

Bab 7 - Pengorganisasian Dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Pengorganisasian Dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Yang menjalankan usaha adalah manusia semua faktor produksi berupa tanah , mesin, dan bangunan tidak akan berarti tanpa adanya manusia .
Organisasi diperlukan untuk mencapai tujuan . struktur organisasi menggambarkan kerjasama dalam mencapai tujuan yang efisiensi.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan tidak permanent sepanjang waktu.

Struktur organisasi berbentuk unitary (U-form) membagi perusahaan berdasarkan fungsi struktur ini banyak ditemukan pada perusahaan-perusahaan manufaktur atau pabrikasi.
Struktur organisasi U-Form

 


Struktur organisasi M -Form

Sedangkan struktur organisasi berbentuk multidivisional (M-Form) membagi kegiatan ke dalam beberapa divisi, seperti divisi makanan, divisi perdagangan, dan lainnya. Masing-masing divisi berfungsi sebagai profit center yang bertanggung jawab atas kinerjanya masing-masing.

Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan dilakukan untuk mempelajari dan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan suatu jabatan.

Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia merupakan suatu kegiatan yang secara sistematis memperkirakan kebutuhan sejumlah dan kualitas sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan .

Pengadaan tenaga kerja
Pengadaan tenaga kerja adalah untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat. Kegiatannya meliputi penarikan , seleksi, dan penempatan,

Pelatihan dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan keahlian karyawan

Kompensasi
Merupakan hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia , jika saja karyawan tidak diberi kan balas jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang sesuai atas tenaga dan jasa yang telah mereka berikan pada organisasi.

Perencanaan karir
Perencanaan karir sebagai suatu system yang dapat memberikan kesempat
an bagi karyawan untuk melalui dan mendapat jenjang jabatan selama diperusahaan.

Keselamatan tenag
a kerja
Keselamatan dan kesehatan tenaga kerja menunjukan kepada kondisi-kondisi fisikologis-fisikal dan psikologis tenag
a kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja.

Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja merupakan putusnya hubungan antara karyawan dengan perusahaan. Putusnya dapat berasal dari keinginan karyawan sendiri atau keinginan perusahaan.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 

Sumber gambar : http://rezza-pahlawan.blogspot.com/2012/04/struktur-organisasi.html, bayuganesha.blogspot.com

Bab 7 - Pendekatan Mutu Terhadap Proses Operasionalisasi Wirausaha

Pendekatan Mutu Terhadap Proses Operasionalisasi Wirausaha


Tuntutan konsumen akan mutu produk dan jasa semakin tinggi. Oleh sebab itu, bagi wirausahawan baru juga penting memperhatikan masalah mutu dalam proses produksi, pelayanan dan manajemen. Dengan mutu yang baik, maka produk dan jasa yang dihasilkan dapat berkompetisi di pasar dan dapat bersaing dengan produk sejenis.
Pada saat ini cukup banyak sertifikasi tentang mutu yang dapat digunakan seperti sertifikasi mutu makanan dari Dinas Kesehatan dan BPOM, sertifikat halal dari MUI, ISO. 9001:2000 untuk manajemen mutu, ISO 14000 untuk keselamatan kerja dan lingkungan, dan banyak lagi sertifikasi lainnya.
Konsep mutu berkembang seiring berkembangnya Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management—TQM) yaitu adanya kemauan dari pengusaha untuk melakukan perbaikan yang dilakukan secara terus-menerus, yang melibatkan semua karyawan di setiap level organisasi, untuk mencapai kualitas yang 'exellent' dalam semua aspek organisasi melalui proses manajemen.
Program TQM memiliki dua sisi kualitas yaitu hard side of quality dan soft side of quality. Sisi hard side of quality meliputi semua upaya perbaikan proses produksi mulai dari desain produk sampai dengan penggunaan alat-alat pengendalian seperti Quality Function Development, Just In Time dan Statistical Presses Control, dan perubahan organisasional lainnya (seperti struktur organisasi, budaya organisasi, dan sebagainya), dengan upaya demikian diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas produk yang pada gilirannya nanti dapat memuaskan kebutuhan konsumen.
Penekanan "soft side of quality" lebih terfokus pada upaya menciptakan kesadaran karyawan akan pentingnya arti kepuasan konsumen dan menurnbuhkan komitmen karyawan untuk selalu memperbaiki kualitas. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang mendukung, pendekatan sistem pengupahan yang mendukung, struktur kerja.
Semua upaya ini termasuk dalam kegiatan manajemen sumber daya manusia dan dengan menerapkan TQM akan berakibat pada perubahan struktur organisasi, peran manajer, karyawan, tujuan organisasi dan sebagainya, yang pada gilirannya akan mengubah karakteristik kerja.
Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
 
Sumber gambar :emeraldinsight.com

Bab 7 - Kepemimpinan Wirausaha

Kepemimpinan Wirausaha

Kepemimpinan dalam wirausaha atau dalam bidang apapun, menjadi faktor penting agar dapat memengaruhi kinerja orang lain, memberikan arahan yang jelas, demi tercapainya suatu tujuan. Sikap tersebut dapat tercermin pada praktik sehari-hari, seperti seorang kakak yang membimbing adik-adiknya untuk belajar.
Agar berhasil, seorang wirausahawan harus memikul berbagai peranan, tugas, dan tanggung jawab, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada peranan pemimpin. Beberapa wirausaha merasa tidak nyaman dengan peranan ini, tetapi mereka harus belajar menjadi pemimpin yang efektif jika ingin usaha mereka berkembang dan mencapai hasil sesuai dengan yang diiginkannya.
Jadi, kepemimpinan (leadership) adalah proses memengaruhi dan memberikan semangat kepada orang lain untuk bekerja dalam mencapai suatu tujuan umum dan kemudian memberikan mereka kekuatan dan kebebasan dalam pencapaiannya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kepemimpinan wirausaha, antara lain:
1.  Pemimpin yang baik harus mampu memengaruhi orang lain dengan memberikan teladan, memberi pandangan masa depan, melakukan bimbingan atau konsultasi dan memberi motivasi.
2. Seorang pemimpin usaha, selain harus pandai memotivasi karyawan juga harus pandai membangun sistem yang mendorong karyawan untuk terus-menerus mau bekerja keras demi tercapainya tujuan perusahaan.
3.  Seorang wirausahawan harus terus-menerus mengasah kemampuan kepemimpinannya'agar mampu mengelola dan mengembangkan bisnisnya, melalui pemanfaatan waktu dan tenaga orang lain.
4.    Kepemimpinan menyangkut distribusi kekuasaan, sehingga para wirausaha mempunyai otoritas utuk memberikan sebagian kekuasaan kepada karyawan atau seorang karyawan yang diangkat menjadi pemimpin pada posisi tertentu yang bisa saja mewakili dan bertindak untuk dan atas nama dia.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
 
Sumber gambar :amriawan.blogspot.com

Bab 7 - Perizinan Dan Pendirian Badan Usaha

Perizinan Dan Pendirian Badan Usaha


Setelah menemukan gagasan dan menjadikannya sebagai peluang usaha, kemudian memilih cara berusaha serta jenis atau badan usaha yang tepat, maka diperlukan sebuah dokumen dan izin dari pemerintah dalam bentuk formal badan usaha. Perijinan ini sangat penting dalam hubungannya dengan keterkaitan kerja antar perusahaan, dokumen kontrak, dan dengan sumber permodalan. Kelengkapan usaha tersebut diperlukan bukan hanya terkait dengan urusan hukum dan perundang-udangan suatu negara saja, tetapi juga dapat meyakinkan pelanggan dan menjaga keberlangsungan usaha dari segala sesuatu yang terkait dengan hukum dalam menjalankan usaha.
Secara umum, terdapat dokumen atau persyaratan yang harus dimiliki semua kegiatan usaha, seperti Badan Usaha, Tanda Daftar perusahaan (TOP), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta kelengkapan Bukti Diri dari lingkungan setempat.

Beberapa perizinan yang harus diurus sesuai dengan bidang usahanya, antara lain:
1.  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), didapat melalui Departemen Perdagangan.
2.   Surat Izin Usaha Industri (SIUI), diperoleh dari Departemen Perindustrian.
3.  Izin Domisili, didapat melalui kelurahan setempat, di mana lokasi perusahaan atau proyek berada.
4.   Izin Gangguan, didapat melalui kelurahan setempat, di mana perusahaan tersebut berdomisili.
5.   Izin Mendirikan Bangunan (IMB), didapat melalui pemerintah derah setempat.
6.   Izin dari instansi atau departemen teknis yang terkait, sesuai bidang usaha yang dijalankan, seperti:
a.   Izin tenaga kerja asing, jika memiliki pekerja asing, didapat melalui Departemen Tenaga Kerja.
b.   Izin usaha pendidikan, didapat melalui Departemen Pendidikan Nasional.
c.   Izin usaha peternakan, didapat melalui Departemen Pertanian.
d.   Izin usaha pertanian, didapat melalui Departemen Pertanian.
e.   Izin usaha farmasi, didapat melalui Departemen Kesehatan.
f.    Izin usaha penginapan dan karaoke, didapat melalui Departemen Pariwisata.
g.   Izin usaha tambang, didapat melalui Departemen Pertambangan dan Energi.
h.   Izin usaha pengelolaan hutan, didapat melalui Depertemen Kehutanan.
i.    Dan perizinan lainnya.

Sumber : Buku Kewirausahaan "Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda", Salemba Empat 2011, Jakarta  (Universitas Mercu Buana) 
Sumber gambar :diorentino.blogspot.com